Di
sebuah pemukiman yang padat penduduk tingallah seorang gadis yang biasa
di panggil dengan namanya yang artinya mata air syurga yaitu salsabila.
Dia dibesarkan oleh paman dan bibinya yang tidak mempunyai anak dan
dari keluarga yang biasa-biasa saja. Aktivitasnya sehari-hari sebagai
tenaga pengajar honorer di sebuah sekolah swasta islam di samping itu
dia juga mengajar anak-anak mengaji dirumahnya. Selain itu juga dia
aktif pada majlis muda mudi sampai suatu waktu dia menemukan pendamping
hidupnya dari majlis itu. Salsabila sangat dingin dengan lawan jenisnya
sehingga dia tidak pernah yang namanya berpacaran karna dia tahu apa
resikonya orang berpacaran dan dia tidak mau menanggung resiko itu yang
tidak jauh dari yang namanya sakit hati dan lain sebagainya. Sebelum dia
mengetahui memang didalam syar’I tidak ada yang istilahnya pacaran.
Sehingga dia pun yakin akan Robbnya kalau jodoh itu akan datang dengan
sendirinya jika memang sudah waktunya.
Disamping berusaha dan berdo’a mengharap jodoh yang soleh,sabar,ta’at
dll. Allah SWT pun mengabulkan do’anya. Tidak lama kemudian salsabila
pun menemukan jodohnya dan menikahlah dia dengan seorang pemuda yang
belum lama dikenalkan oleh teman salsabila di majlis tersebut. Pemuda
itu bernama miftahul mukhtar. Miftah sudah tidak mempunyai kedua orang
tua diusia yang relatif muda. Dia anak bungsu dari 11 bersaudara. Miftah
sudah berniat untuk menikah dikarenakan usia yang sudah cukup untuk
menikah. Tetapi ada suatu kendala, dia memberanikan diri untuk
menikah walaupun belum ada persiapan apa2 sebelumnya. Karena memang
belum ada rencana dan hanya niat saja. Kalau kita ingin berniat baik
karna Allah, InsyaAllah, Allah pun akan menolong kita. Dan kalau sudah
kehendaknya semua berjalan dengan mudah. Akhirnya perikahan itupun
berlangsung selang beberapa bulan saja perkenalan meskipun sempat ada
pertentangan dari keluarga miftah. Tetapi tidak ada yang bisa
menghalangi kehendak Allah SWT. Proses perkenalan pun dengan cara
berta’aruf. Miftah pun tidak pernah yang namanya berpacaran. Di awal
pertemuan mereka, mereka mengakui memang tidak ada rasa pun. Tetapi ntah
mengapa smua berjalan begitu saja. Dan akhirnya pun mereka menikah.
Sempat terkaget-kaget teman-teman dari salsabila maupun miftah.
Tiba-tiba mereka menyebar undangan pernikahan.
Disinilah Allah menunjukkan kekuasaannya. Bahwa jodoh,rizki dan maut
itu tidak dapat dikira dan secara tiba-tiba. Dan menjadi rahasia Illahi
pula. Setelah menikah pintu rizki terbuka, diangkatlah miftah menjadi
pegawai tetap di sebuah perusahaan swasta yang sebelumnya sudah 7 tahun
menjadi tenaga kerja kontrak. Dan bisa membangun rumah sederhana dari
bonus yang ia dapatkan dari tempat bekerjanya karna dia adalah pegawai
yang teladan yang rajin dan ulet dalam bekerja. Selang beberapa bulan
salsabila pun hamil. Di masa kehamilannya salsabila pun beristirahat
dari rutinitasnya sehari-hari. Di dalam keluarga baru yang penuh dengan
ketenangan kebahagiaan dan kasih saying. Karena seorang suami yang
bijak dan seorang istri yang sabar.
Bulan-bulan telah terlewati hingga sampai pada waktuya Sembilan bulan
lebih 1 hari salsabil pun melahirkan bayi laki-laki yang di harapkan
akan menjadi seorang mujahid. Lengkaplah kebahagiaan mereka, tetapi
Allah SWT memberikan cobaan buat keluarga mereka. 2 tahun kemuadian
salsabila hamil. Tetapi diusia kehamilan 3 bulan keluarga mereka
mendapat musibah. Salsabil terpeleset didalam kamar mandi sehingga
menyebabkan keguguran. Disinilah awal mula ujian itu datang. Setelah
kembali pulih salsabil kmbali hamil. Karna ingin mempunyai keturunan
yang banyak. Tetapi lagi-lagi hamil.lagi-lagi keguguran. 3x
berturut-turut hamil dan keguguran salsabil pun sakit yang
berkepanjangan.
Meskipun telah mendapat cobaan yang bertubi2 keluarga mereka tetap
bersabar. 3 tahun sudah salsabil dalam pembaringan. Tidak bisa melayani
suami baik lahir maupun batin. Dan membesarkan anak satu-satunya. Miftah
sangat sabar dalam merawat istrinya. Dia tetap merawat dan menafkahi
istrinya meskipun dia tidak mendapatkan haknya sebagai suami selama 3
tahun belakangan ini. Dia bersabar dengan apa yang Allah SWT tetapkan
baginya. Merawat istri dan anaknya karna mereka adalah tiitipan Allah
SWT yang harus dijaga dan disayangi. Tahun demi tahun hari demi hari
sakit salsabil semakin memburuk. Melihat ketabahan dan kesabaran
suaminya, salsabil berpesan kepada suaminya untuk menikah lagi.
Salsabil berkata : “ abi…… abi adalah suami yang Allah SWT kirimkan
untuk ummi, abi begitu tabah dan kuat selama 3 tahun ini merawat ummi
tanpa mendapatkan hak abi, sudah sa’atnya abi mencari pengganti ummi.
Yang solehah, yang bisa menerima abi dan menjadi ibu buat anak kita.
Sakit ku tak kunjung sembuh abi… tapi biarkan aku tetap menjadi istrimu
sampai akhir hayatku. Untuk saat ini, pulangkan aku kepada orang tuaku
karna aku sudah tidak bisa melayanimu. Tetapi ummi minta abi ridho kalau
ummi sudah dipanggil oleh yang maha kuasa. Dan ummi menanti abi di
syurga-Nya…
miftah pun menjawab : “ ummi…… abi ikhlas dengan apa yang Allah
tetapkan kepada keluarga kita. Kenapa ummi berkata seperti itu.
Salsabil :” ia abi aku sangat ridho, dan jangan tunggu sampai aku
meninggalkan dunia ini. Aku ingin melihat abi bahagia untuk yang
terakhir kalinya. (sambil tersenyum).
Miftah :”baiklah ummi kalau memang itu yang ummi harapkan. Abi akan
penuhi keinginan ummi meskipun abi belum siap mencari pengganti ummi.
(sambil meneteskan air mata)
Salsabila : ” janaganlah menangis abi, aku bahagia aku akan menemui
Robbku. abi, bersegeralah, karna ntah kapan malaikat akan mencabut
nyawaku.
Selang beberapa hari miftah minta dicarikan kepada temannya. Tak lama
kemudian dipertemukan dengan seorang janda beranak 1. yang ditinggal
mati suaminya. kebetulan keduanya pun cocok karna keduanya sudah
mengalami mengarungi bahtera rumah tangga. Pernikahan pun dilangsungkan
dihadapan salsabila dan anaknya dan saksi-saksi lain dari keluarganya.
Semua berjalan baik tenang dan lancar. walimahanpun diadakan seadanya
karna keadaan yan tidak memungkinkan. Satu hari setelah pernikahan
salsabila pun dipanggil oleh yang maha kuasa. Wajahnya putih berseri
dikarenakan cintanya kepada Robb nya tumbuh dari hikmah sakit yang
dialaminya selama 3 tahun. Menikah karna Allah dan laki-laki yang
agamanya kuat yang menjadi pilihan hidupnya sehingga sampai akhir
hayatnyapun bahagia wajahnya putih berseri dan tersenyum manis.
Hikmah yang dapat dipetik dari kisah diatas, bahwa jodoh rizki dan maut
semuanya menjadi Rahasia Illahi. Jadi jangan bimbang bila jodoh tak
kunjung datang. Oleh karna itu yakinlah hanya kepada Allah SWT. Bukan
kepada paranormal yang bisa meramal nasib. Astrologi dan lain-lain yang
berbau mistik. Banyak berdo’a dan berusahalah dengan menikah pintu rizki
akan terbuka. Dan jangan takut tidak punya pacar susah akan mendapat
pasangan. Itu rayuan syeton laknatullah a’laih yang ingin menyesatkan
muda mudi di jaman sekarang ini agar mendekati zinah. Dan jangan sampai
salah memilih jodoh. Pilihnya karna agamanya, insyaallah laki-laki yang
paham agama yang bisa menjadi panutan dan pembimbing kejalan yang Allah
SWT ridhoi. Amin
SUMBER: http://wwwceritapendekislami.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar